2 Februari 2013

Seperti Apa Istri yang Shalihah Itu?


Terbayang di benak kita, istri shalihah adalah wanita yang senantiasa menjaga shalat, banyak melakukan shalat sunnah, berpuasa bulan Ramadhan, menunaikan ibadah haji, rajin melaksanakan ibadah umrah, tak pernah berhenti berdzikir kepada Allah salat malam  dan komitmen menjaga hijab dan memelihara rumah. Bahkan ada seorang wanita yang merasa dengan mengamalkan itu semua, seorang wanita sudah dianggap wanita shalihah, kalau dilihat dari satu sisi kacamata, pemahaman seperti itu tidak salah – insya Allah – dia sudah dikatakan wanita shalihah sebagaimana yang dirasakan oleh kebanyakan wanita atau akhwat sekalipun ( istilah dalam bahasa arab untuk wanita ) bila dilihat dari sisi kepentingan pribadi wanita itu saja. Akan tetapi, pemahaman itu masih kurang sempurna bila hanya dilihat dari manfaatnya untuk dirinya saja atau keshalihan dirinya saja tanpa memperhatikan manfaat buat orang lain atau keshalihan buat orang lain terutama suaminya yang tersayang, itu bisa dilihat dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang berkaitan dengan penjelasan beliau tentang definisi wanita shalihah. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertaqwa kepada Allah daripada istri yang shalihah. (Yaitu), bila ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, bila suami memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah maka ia mendukungnya, dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya.” (HR. Ibnu Majah).
Dari Sa’ad bin Abi Waqqas rahimahullah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Empat hal yang termasuk kebahagiaan, yaitu istri yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih dan kendaraan yang nyaman. Dan empat hal termasuk penderitaan adalah tetangga yang buruk, istri yang buruk, kendaraan yang buruk dan tempat tinggal yang sempit. (HR. Ahmad).
Dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan, wanita shalihah merupakan salah satu sebab kebahagiaan dari empat sebab kebahagiaan. Dan sebaliknya, wanita yang tidak shalihah merupakan salah satu dari empat penyebab kesengsaraan. Hadits Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berikut mempertegas hal tersebut.
 Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalihah.
1>   Jika engkau memandangnya, engkau akan kagum kepadanya.
2>    Dan jika engkau pergi darinya, engkau tetap merasa aman tentang dirinya dan hartamu.
Dan di antara kesengsaraan adalah
1>   wanita yang apabila engkau memandangnya, engkau merasa enggan, lalu dia mengungkapkan kata-kata kotor kepadamu.
2>   Dan jika engkau pergi darinya, engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu.” (HR. Ibnu Hibban di dalam as-Silsilah ash-Shahihah, hadits no. 282).
Tampak jelas, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyebutkan empat karakteristik wanita shalihah. Keshalihan seorang wanita tidak hanya terbatas pada banyaknya shalat, baca qur'an, puasa, haji, umrah atau banyak berdzikir kepada AllahAzza wa Jalla. Empat sifat atau akhlak di atas berkaitan dengan kepuasan dan ridha suami terhadap istri, dari mulai sikap mentaati, berhias, dan menjaga diri serta memelihara harta sang suami.
Seorang wanita, apabila shalat dengan baik, qiyamul-lail hingga kakinya bengkak, selalu berpuasa, dan lisannya senantiasa berdzikir serta berhijab dengan sempurna, ia tidak bisa disebut sebagai wanita shalihah apabila ia selalu melawan suami, berpenampilan kurang sedap di hadapan suami, bersikap kurang ramah, tidak menjaga dirinya, serta membelanjakan harta suami tanpa seizinnya dan memperturutkan hawa nafsunya, yang lainya misalnya merasa tidak puas dengan perekonomian sang suami sehingga selalu menuntut tiap hari keurangan-kekurangan  yang ada, bahkan begitu banyak wanita-wanita yang mengaku dirinya wanita shalihah minta diceraikan hanya gara-gara urusan materil saja, waliyadzubillah, manakah salah satu sifat keshalihahnya terhadap suami dari sifatnya yang qonaah?
 Oleh karenanya, keberadaan wanita shalihah semestinya dipandang dari tujuan utama diciptakanya wanita, yaitu berfungsi sebagi sumber ketenangan dan ketenteraman suami.bila seorang wanita belum bisa membuat suaminya tenang didalam dan diluar rumah maka masih dipertanyakan keshalihahnya atau keshalihahnya belum sempurna, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu dari istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berfikir. (QS. Ar-Rum: 21)

Tidak ada komentar:

Blog Archive