9 Juli 2009

Presiden Terpilih Diminta Siaga

JAKARTA - Dunia usaha berharap pasangan capres dan cawapres pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 bertindak sigap dan memfokuskan program kerjanya bagi percepatan pemulihan ekonomi domestik.

Hal ini dinilai penting agar momentum pemulihan ekonomi global yang diperkirakan mulai terjadi akhir 2009 dan awal 2010 dapat dimanfaatkan.Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, momentum pelaksanaan proses demokrasi di dalam negeri memberikan peluang bagi pasangan capres-cawapres terpilih untuk segera merealisasikan kebijakan ekonominya mengatasi masalahmasalah ekonomi domestik.

"Krisis dunia masih akan berlanjut dalam 2-3 tahun mendatang. Kami berharap siapapun yang memenangi kursi kepemimpinan di pilpres ini bisa menjaga kestabilan politik dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi," ujarnya saat dihubungi di Jakarta kemarin. Menanggapi hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei nasional yang memastikan pasangan incumbent SBY-Boediono sebagai pemenang Pilpres 2009, Sofjan berharap agar programprogram ekonominya bisa lebih dipertajam. Ini diperlukan agar arah perekonomian nasional bisa lebih fokus.

Selain itu, tutur dia, kebijakan ekonomi SBY juga harus direalisasikan dengan cara pengambilan kebijakan yang cepat. Terlebih arah perekonomian global nasional membutuhkan intervensi pemerintah secara cepat. "Jika betul SBY sebagai pemenang, kita sebetulnya sudah tidak asing dengan kebijakan ekonominya, hanya kami minta program-program ekonomi prioritasnya bisa lebih dipertajam dan dipercepat," cetusnya. Pembentukan tim ekonomi kabinet yang handal juga menjadi tugas cukup penting untuk dilakukan pasangan capres-cawapres terpilih.

Menurutnya, ini penting dilakukan mengingat kondisi perekonomian global akan dihadapkan pada kondisi persaingan ketat dan ancaman krisis yang belum bisa dipastikan ujungnya sehingga membutuhkan tim ekonomi yang padu. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia MS Hidayat menambahkan, pihaknya meminta agar pasangan caprescawapres pemenang pilpres 2009 memperhatikan program-program ekonomi capres-cawapres kalah.

Menurut dia, diantara programprogram capres-cawapres yang kalah terdapat program yang cukup baik bagi penguatan ekonomi domestik. "Pemerintah yang baru perlu mempertimbangkan programprogram, terutama di bidang ekonomi, capres-cawapres yang kalah. Sebab meski tidak semua bisa dipertimbangkan,namun satu-dua pemikiran tentang program ekonomi mereka tentu ada yang harus dipertimbangkan,"ujarnya.

Hidayat menambahkan,proses pemilu yang diprediksikan bisa berlangsung cepat diharapkan bisa segera menormalisasi kehidupan ekonomi domestik."Setelah berbulan-bulan energi kita terkuras, dunia usaha berharap ada normalisasi kehidupan ekonomi. Bahkan bila diperlukan, bisa dilakukan dalam sebuah proses rekonsiliasi nasional,"katanya.

Dampak Pilpres Kecil

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai dampak Pemilihan Presiden (Pilpres) terhadap perekonomian nasional tidak sebesar Pemilihan Legislatif lalu. Jumlah calon legislatif yang lebih banyak membuat ongkos kampanye jauh diatas Pemilu Presiden.

"Itu juga yang menjelaskan mengapa konsumsi di kuartal pertama bisa mencapai 5,8%," terang Sri Mulyani seusai mencontreng di kediamannya,kemarin. Pemilu legislatif, lanjut dia, berdampak secara umum terhadap seluruh kegiatan ekonomi.Sementara dampak Pilpres terhadap kegiatan ekonomi, menurutnya hanya dirasakan pada sektor-sektor tertentu.

"Kampanye besar-besaran sudah tidak terlihat. Lebih banyak retorika ke media massa sehingga yang untung perusahaan media,"ujarnya. ( Koran SI )

Tidak ada komentar:

Blog Archive